Rabu, 12 November 2014

Bapa
k Ahmad Gozali Yth,
 Assalamu 'alaikum
Teman-teman sering mengajak saya untuk ikut arisan sebesar ratusan ribu sampai Rp 1 juta. Saya sering tergiur karena itung-itung nabung. Soalnya kalau tak demikian rasanya sulit sekali untuk menabung. Saya sering menolak jika mendapat giliran kocokan pertama kali karena kebayang mesti bayar seterusnya sehingga saya baru mau menerima uang kalau mendapat giliran di tengah-tengah atau setelahnya. Namun, begitu uang sudah di tangan dengan susah payah saya berusaha tak dihabiskan dengan menggunakannya untuk beli perhiasan. Itung-itung berdandan sambil berinvestasi. Sudah tepatkah cara saya mengatur keuangan. Katanya ikut arisan dengan jumlah besar itu lebih tepat untuk orang yang berbisnis ya?
Terima kasih atas jawaban Bapak
Wassalam
Ny Mita
Cilandak, Jakarta Selatan


Jawab:
Memang dengan mengikuti arisan Anda akan mengalami "kerugian" yang dinamakan opportunity cost. Artinya, Anda akan kehilangan potensi keuntungan dari pemanfaatan uang tunai Anda. Tapi ini bukan kerugian yang riil, karena yang hilang adalah "kesempatan" untuk mengembangkan uang tunai Anda. Kesempatan itu sendiri bisa berhasil, tapi bisa juga tidak.
Misalnya saja, Anda mengikuti arisan sebesar Rp 1 juta rupiah dalam satu tahun. Apabila uang itu digunakan untuk arisan, maka Anda akan menerimanya kembali utuh Rp 1 juta. Kalau Anda simpan di bank, uang itu mungkin bisa menghasilkan Rp 100.000. Tapi bisa jadi juga rugi kalau ternyata banknya dilikudasi. Beda lagi kalau digunakan untuk modal usaha, mungkin bisa menghasilkan jauh lebih banyak dalam satu tahun, tapi juga sangat mungkin untuk merugi.
Itulah kenapa ada peserta arisan yang ingin mendapatkan giliran di awal. Karena ia bisa melihat peluang untuk mengembangkan dahulu uang yang diperolehnya. Itung-itung dapat pinjaman gratis. Uangnya bisa ia kembangkan melalui usaha atau berinvestasi. Tapi ada juga yang ingin mendapatkannya di tengah atau akhir saja seperti Anda. Ini karena takut uangnya sudah habis duluan sebelum selesai bayar iurannya.
Strategi Anda untuk membeli perhiasan emas nampaknya adalah strategi yang cukup baik. Ini untuk menjaga agar uang arisan yang sudah Anda terima tidak berkurang nilainya yaitu dengan membeli emas yang memang stabil harganya. Tapi kalau boleh saya sarankan, akan lebih baik lagi kalau Anda belikan emas koin atau batangan saja. Karena harganya tidak akan kena potongan seperti emas perhiasan.
Ada dua manfaat positif dari arisan yang sangat berharga untuk diambil. Pertama adalah manfaat sosialisasi dengan sesama peserta arisan. Di tengah pergeseran budaya yang semakin individualistik, arisan bisa jadi salah satu cara untuk mempererat silaturrahim. Dan bagi Anda yang bisa melihat peluang bisnis, ini juga merupakan strategi pemasaran yang baik. Sering kan kita lihat ibu-ibu datang ke arisan sambil bawa dagangan. Sambil menyelam minum air katanya.
Dan manfaat kedua yaitu menumbuhkan kebiasaan untuk menabung. Bisanya menabung sendiri itu akan lebih sulit dibandingkan dengan ketika kita diminta menyisihkan uang karena ada unsur " "paksaan". Misalnya, menabung Rp 100 ribu per bulan ke dalam rekening di bank sepertinya sangat sulit. Tapi kalau ditagih premi asuransi Rp 100 ribu tiap bulan, sepertinya lancar-lancar saja tuh. Begitu juga dengan menyisihkan uang untuk arisan, sepertinya bisa lebih mudah daripada menabung sendiri.

Dengan ikut arisan, lama-kelamaan Anda akan terbiasa untuk menyisihkan uang setiap bulan. Saran saya, kurangi jumlah arisan yang Anda ikuti, tapi jangan kurangi jumlah uang yang Anda sisihkan. Misalnya, kalau selama ini arisannya Rp 200 ribu per bulan, coba ikut yang cuma Rp 100 ribu saja. Tapi tetap sisihkan Rp 200 ribu per bulan seperti biasa. Yang Rp 100 ribu lagi Anda ikut arisan sendiri, alias menabung. Dengan menabung sendiri, Anda bisa menginvestasikan uang Anda sehingga bisa mendapatkan keuntungan daripada sekedar arisan. 

0 comments:

Posting Komentar