Dikutip dari Harian Republika
Bapak Ahmad Gozali Yth,
Assalamu'alaikum wr wb. Saya mohon bantuannya untuk mengatur keuangan saya. Kerja saya tidak tentu karena digaji per proyek yang sifatnya insidental. Sesekali bisa mendapat penghasilan lumayan. Tapi, untuk mendapatkan proyek juga lama. Apa ada kiat untuk mengatur keuangan sehingga saya tidak keteteran pada saat tidak ada proyek. Saya masih sendiri dan tinggal di rumah kost. Terima kasih atas saran Anda.Rohayati via email
Jawab:
Mbak Rohayati, memang sepertinya agak sulit
untuk bisa mengelola keuangan jika pemasukannya tidak rutin. Soalnya pengeluaran
sudah pasti lebih banyak yang rutin daripada yang tidak. Kalau pemasukannya
sedang baik mungkin tidak ada masalah, semua pengeluaran bisa dikelola dengan
baik. Tapi, kalau pemasukannya sedang tidak baik, belum tentu semua pengeluaran
bisa dipenuhi.
Apalagi kalau besarnya pengeluaran
disesuaikan dengan penerimaan yang tidak pasti, bisa berbahaya. Contohnya,
ketika penerimaan satu juta dalam sebulan, pengeluarannya juga Rp 1 juta. Ketika
penerimaan bulan berikutnya menjadi Rp 1,5 juta, pengeluaran ikut bertambah
menjadi Rp 1,5 juta pula. Yang bahaya adalah ketika penerimaannya turun menjadi
hanya Rp 800 ribu saja, biasanya pengeluaran akan sulit untuk diajak kompromi
ikut turun.
Karena tidak mungkin menjadikan seluruh
pengeluaran menjadi pengeluaran tidak rutin sebagaimana pemasukannya. Maka yang
harus kita lakukan adalah dengan mengubah pemasukan Anda menjadi pemasukan yang
rutin. Ini bukan berarti Anda harus pindah kerja dan mencari pekerjaan yang bisa
memberikan gaji rutin lho. Yang saya sarankan adalah agar Anda menggaji diri
Anda sendiri secara rutin dari usaha/proyek yang Anda jalankan.
Anggap saja Anda memiliki sebuah usaha yang
bergerak dalam bidang pekerjaan Anda sekarang. Dan usaha ini mendapatkan
penghasilan dengan mengerjakan proyek yang bersifat insidentil. Ketika sedang
mengerjakan proyek dan ada penerimaan yang masuk, jangan langsung masukkan ke
kas pribadi Anda. Masukkan ke kas usaha tersebut yang terpisah dari kas pribadi.
Lalu bagaimana dengan kas pribadi Anda?
Untuk mencukupi pengeluaran Anda ambil saja gaji yang sifatnya tetap setiap
bulan. Untuk menentukan berapa besarnya gaji Anda, perkirakan berapa penghasilan
usaha Anda yang didapat dalam waktu kira-kira satu tahun. Untuk menghitungnya
bisa dengan melihat perolehan tahun lalu atau disesuaikan dengan kondisi
sekarang. Kalau sudah dapat angkanya, bagi dengan 12 bulan. Itulah maksimal gaji
yang bisa Anda peroleh dari usaha Anda. Kalau bisa, kurang dari itu akan lebih
baik lagi, sisanya bisa disimpan sebagai kas usaha. Karena sifatnya usaha tidak
pasti dan butuh uang tunai untuk berjaga-jaga kalau-kalau terjadi kebutuhan yang
bersifat mendadak atau mendesak.
Dengan cara sepert itu, ada beberapa
manfaat yang bisa Anda dapatkan. Pertama, Anda akan terlatih untuk mengelola
usaha, walaupun usaha itu dikerjakan sendiri. Setidaknya bisa memprediksi
penerimaan dan mendorong Anda untuk mencapai target penerimaan dengan lebih giat
dalam mencari proyek, bukan sekedar menunggu proyek datang. Kedua, adalah Anda
bisa mengelola keuangan pribadi secara lebih baik karena sudah memiliki
penghasilan yang bersifat rutin.
Salam
Ahmad Gozali
Perencana Keuangan
0 comments:
Posting Komentar